Selasa, 15 Januari 2013

Piring & Guci Antik di Indonesia


Piring & Guci Antik di Indonesia
adalah Bukti adanya Peninggalan Sejarah Leluhur Bangsa - Nusantara 
(Tabloid Java Indigo - Jan 2013)

Piring dan Guci kuno sejenisnya adalah Peninggalan sejarah bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan karena benda tersebut dinilai berdasarkan faktor usia, misalkan piring-piring antik Dinasty china atau tiongkok, gujarat, dllnya, diantaranya benda kuno ini yang dapat dilihat sekarang berbentuk guci- guci, tempat dupa, tecko, mangkok, vas bunga dan sejenisnya yang terbuat dari bahan keramik atau porselen, barang- barang ini banyak diminati kolektor barang antic atau pecinta benda seni kuno, Mereka menilai dari segi keindahan seni yang sangat bernilai sejarah tinggi.

Pencinta benda seni, atau koleksi benda antik untuk jenis piring- piring antik  dan lainnya menjadikan salah satu incaran untuk dikoleksinya atau sekedar sebagai bahan penelitian sejarah. Pesona piring berusia ratusan tahun hingga ribuan tahun ini bukan hanya karena tampilannya yang cantik dan menarik dengan berbagai motif - motifnya, melainkan dinilai dari jaman sejarah menurut asal daerah atau negara asal pembuatannya.

Setiap piring tentunya memiliki cerita dan sejarah tersendiri. Di Indonesia, masih terdapat ratusan berbagai jenis benda antik, khususnya piring dan guci – guci kuno, diketahui berumur ratusan hingga ribuan tahun silam. Sejarah piring yang tak biasa ini dibawa oleh para pedagang atau saudagar pada zaman itu dimasa Kerajaan Nusantara hingga jaman Belanda. Tidak heran jika kemudian motif dan bentuk benda antik tersebut yang ditemui sekarang sangat bervariasi sesuai dari jaman ke jaman diwaktu itu.

Seperti piring antik buatan China yang pada umumnya banyak menggunakan motif tumbuhan dan bunga-bunga. Adapun piring antik Jepang lebih banyak diwarnai lukisan-lukisan manusia dan ikan-ikan dengan bentuk desain oriental lebih halus.
Awal permulaan jenis piring kuno dimulai sejak zaman Dinasti Shang, 3000 tahun silam di Tiongkok. Pada zaman ini telah dibuat porselen warna biru yang primitif. Tampak pembuatannya yang masih sangat sederhana  baik tanpa motif (biru polos) maupun piring – piring yang menggunakan motif tampak gambar cukup sederhana.

Perkembangan Industri Keramik atau Porselen Tiongkok

Dengan demikian,Tiongkok menjadi negara yang paling awal dalam industri membuat porselen atau keramik di dunia. Pada zaman Dinasti Han Timur, teknik pembuatan porselen berangsur-angsur menjadi matang. Dimasa dinasty ini Keramik atau porselen semakin maju berkembang, khususnya berkembang didaerah Selatan dan Utara Tiongkok.
Di negeri itu pada akhirnya diketahui muncul pembuatan porselen dengan warna putih.

Sejak itu berangsur-angsur di Tiongkok terbentuk wilayah daerah basis industry pembuatan porselen yaitu Porselen  biru di bagian selatan dan porselen putih di bagian utara Tiongkok. Pada zaman Dinasti Song antara abad ke-10 dan ke-13, di Tiongkok terdapat lima tempat pembakaran porselen ternama yang menghasilkan benda-benda porselen dengan ciri khasnya masing-masing. Dan sesuai perkembangan zaman pada akhirnya diketahui terdapat
Porselen warna-warni mulai berkembang dinegara ini, Porselen warna- warni diketahui setelah zaman Dinasti Yuan.

Pada zaman Dinasti Ming dan Qing, dua dinasti terakhir Tiongkok, usaha pembuatan porselen Tiongkok mencapai puncak keemasannya. Di jaman ini ” Porselen di Tiongkok berkembang dengan pesatnya “,lalu mulailah tersebar hingga ke berbagai belahan dunia untuk dipasarkan melalui saudagar- saudagar waktu itu, termasuk ke Nusantara.
Benda-benda antik, berupa piring- guci dan sejenisnya yang terdapat di Indonesia sekarang ini merupakan peninggalan dari sejarah – sejarah Tiongkok tersebut.

Piring Antik yang banyak diburu Pecinta Seni

Piring antik yang terbuat dari porselen putih banyak diburu pecinta seni. ”Porselen putih kira-kira muncul pada zaman Dinasti Selatan dan Utara. Teknik pembakaran keramik atau porselen ini menggunakan teknik yang sangat tinggi, melalui teknik dari kemahiran pembuatnya. Kadar besi yang terdapat di dalam tanah liat dan glasir tidak boleh melampaui satu persen, bahkan sama sekali tidak  mengandung zat besi. Kemudian  barulah dapat dibakar.

Pada zaman Dinasti Tang antara abad ke-7 dan abad ke- 10, di daerah aliran Sungai Yangtse,Tiongkok selatan, dibakar porselen berwarna biru dan di bagian utara Tiongkok terkenal dengan pembakaran porselen putih. Karena langka dan harganya yang mahal, banyak kolektor yang ingin mengoleksinya dan  piring antik porselen putih yang disebut dengan
nama porselen misecipan.

Ada pakar yang berpendapat bahwa porselen misecipan mendapat namanya karena formulasinya dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kalangan istana. Ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah sebutan khusus untuk
porselen berwarna biru. Penemuan arkeologis di Istana Bawah Tanah Kuil Famen pada tahun 1987
Piring-piring ini punya nilai lebih karena memiliki nilai sejarah. Piring antik dijadikan sebagai bahan dekorasi pada ruangan dan saat ini piring – guci dan lainnya menjadi benda yang alih pungsi dari kegunaannya yakni dijadikan benda dekorasi sejarah yang pas Berasal Dari negeri Cina atau tiongkok, walau dahulunya benda tersebut digunakan sebagai alat kebutuhan rumah sehari- hari seperti piring modern saat ini.

Peninggalan Dinasti Ming diminati Pecinta Seni Karena Motifnya Sangat Menarik
Pada masa Dinasti Ming (1368-1643), Diantaranya yang terkenal dan banyak diburu sebagai bahan dekorasi adalah benda porselen yang bermotif naga dan phoenix, keduanya sangat populer dikalangan pecinta barang antik kuno berkarya seni tinggi. Ciri benda kuno dinaty Ming adalah porselen yang menggunakan tiga warna, kuning, hijau, dan aubergine sebagai warna dominan dan disebut benda yang menghasilkan produk jenis 'susancai' (tiga warna) yang identik dengan Jaman dinasti Ming.

Klasifikasi Benda Keramik atau Porselen Antik

Diketahui budaya tembikar sudah ditemukan sejak 5000-2200 SM. Kebudayaan Cina kuno mampu membuat berbagai jenis tembikar sejak tahun 1100-771 SM. Teknik pembakaran yang terus berkembang mengantar negeri itu ke era keramik pada tahun 206 SM. Ahli sejarah mengategorikan piring-piring dan benda-benda keramik Cina menjadi dua kategori berdasarkan jamannya yakni, kategori kuno/ purba (ancient) dan antik (antique) Kategori kuno/purba adalah keramik yang dibuat hingga jaman Dinasti Song (960-1279). Sedangkan Kategori antik dibuat pada Dinasti Song hingga setelahnya.


Pemahaman Tentang Keramik Secara Umum

Keramik pada awalnya berasal diketahui dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Menurut Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang barang atau benda dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabahgentengporselindan lain sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua bahan keramik berasal dari tanah liat (Keramik Modern). Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan dasar bukan dari logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku dasar pembuatan keramik yang pada umumnya dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat dasar pembuatan keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Dengan demikian sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan tersebut diperoleh atau menurut bahan dasar keramik sesuai daerah pembuatannya. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan benda konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik ini mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
Klasifikasi Keramik dibagi menjadi dua yakni disebut;
Keramik Kuno (Tradisional) dan Keramik halus/ Modern ;

Keramik kuno / tradisional

Keramik kuno atau tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan bahan dari alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang- barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan keperluan untuk industri (refractory), pembuatannya menggunakan teknik pembakaran secara tradisional dan memmerlukan keahlihan serta kemahiran secara khusus .
Keramik Modern / Keramik halus

Keramik halus atau disebut Fine ceramics merupakan Keramik Modern saat ini (keramik modern atau biasanya disebut sebagai keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang proses dibuatnya dengan menggunakan teknik dari oksida- oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)

Demikian sekedar pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber yang dirangkum dalam kilas sejarah Keramik atau porselin kuno (antik) di Indonesia, untuk mengetahui lebih lanjut tentang nuansa seni tersebut apakah kuno atau buatan sekarang, Langkah Anda jika memiliki Piring dan guci kuno dan atau sejeninya dapat ber-konsultasi kepada pakar / ahlinya untuk menentukan umur dari benda milik Anda tersebut. 
Bagi Anda  yang memiliki Barang - barang Kuno atau Antik dapat mengirimkan photo atau menulis artikel di blog ini sebagai bahan dasar berbagi akan pengetahuan umum sejarah , dan partisifasi anda sangatlah membantu Anak bangsa Indonesia untuk lebih belajar mengenal arti dari sejarah, Anda telah menyumbang pengetahuan sebagai wujud atau bukti telah ikut serta merasa peduli akan pelestarian budaya dan sejarah nasional bangsa Indonesia sehingga Anak cucu akan tetap mengenang kebesaran budaya Nenek moyangnya. 
(Salam Redaksi TJI/ Red. I- 2013)